Senin, 05 Juli 2021

Kekayaan Elon Musk berasal dari saham yang dimiliki

Trader saham telah digemari oleh kalangan orang, Salah satunya Elon Musk



Elon Musk lahir di Pretoria, Afrika Selatan pada tahun 28 Juni 1971, Pria berzodiac cancer ini berprofesi sebagai pengusaha. 

Laki-laki yang selalu menjabarkan dirinya sebagai workaholik ini dikenal sebagai pendiri salah satu perusahaan pembayaran pertama dan paling terkenal di dunia maya, PayPal, sekaligus sebagai pendiri dan pemimpin perusahaan aero-technologi SpaceX, juragan kreatif desain untuk salah satu perusahaan mobil paling inovatif di dunia, Tesla Motor serta pimpinan perusahaan penyedia energi panas matahari paling besar di Amerika Serikat, Solarcity.

Sejak awal tahun, harta pria kelahiran Pretoria, Afrika Selatan, 49 tahun silam ini telah bertambah menjadi AS$127,9 miliar (Rp1.854,6 triliun), menurut Bloomber Billionaires Index. Di awal tahun 2020, Elon Musk masih berada di peringkat 35 daftar orang terkaya dunia.

Kekayaan Musk itu setara dengan 48 persen Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada kuartal petiga 2020 sebesar Rp3.894,7 triliun atau lebih besar dari pendapatan negara dalam APBN 2020 yang hanya Rp1.698,8 triliun.

Berkat saham Tesla

Melesatnya peringkat Elon Musk yang minggu lalu masih duduk di kursi ke-3 terkaya ini tak lain karena moncernya kinerja Tesla. Harga saham Tesla tercatat melonjak pesat sejak kemarin.

Pada penutupan bursa saham Amerika Serikat kemarin, harta Elon Musk bertambah sebanyak AS$7,2 miliar sehingga menjadi AS$127,9 miliar.

Pada 31 Desember 2019, harga saham Tesla ditutup pada angka AS$83,67 per lembar. Harga saham pada tulisan ini sudah disesuaikan dengan pemecahan saham (stock split) pada 31 Agustus 2020. Pada saat sebelum stock split, harga saham Tesla membumbung hingga AS$2.230 per lembar –harga tanpa memperhitungkan stock split.

Pada saat Tesla melakukan pemecahan saham, setiap satu lembar saham Tesla yang lama akan dipecah menjadi lima lembar. Ketika itu, harganya ditetapkan sebesar AS$446 per lembar. Pada penutupan perdagangan 31 Agustus 2020, harga saham melesat menjadi AS$498,32 per lembar.

Meroketnya harga saham Tesla terjadi setelah muncul berita bahwa saham perusahaan otomotif itu akan masuk daftar indeks S&P 500, indeks saham utama di AS. Saat ini, saham Tesla masih tercatat di Indeks Nasdaq,

Tesla berhasil menggandakan pendapatannya sampai enam kali lipat dalam lima tahun terakhir, dari AS$4 miliar pada 2015 menjadi AS$24 miliar pada 2019. Laba kotor juga membumbung dari AS$924 juta menjadi AS$4 miliar.

Sekitar 75 persen kekayaan Elon Musk memang berasal dari Tesla. Sebagai pendiri dan CEO, ia menguasai 20 persen saham perusahaan. Kekayaan lainnya berasal dari startup pembuat roket luar angkasa Space Exploration Technologies atau SpaceX. 

0 komentar:

Posting Komentar