Selasa, 06 Juli 2021

Pahami sebelum mengalami kerugiaan berinvestasi saham

Jangan terobsesi untuk berinvestasi saham



Saham merupakan investasi yang tinggi resiko, Jika ingin bermain saham lebih baik pahami terlebih dahulu apa itu saham. Jangan sampai anda mengalami kerugian yang besar karena tidak memahami apa itu saham. Akan tetapi bermain saham juga bisa mendapatkan keuntungan yang sangat besar, sampai sampai tergoda kembali untuk mencoba nya. Namun harus tetap berhati hati saat bermain saham walau pun anda sudah untung besar.

Beriikut ini adalah kesalahan besar seorang investor saham yang wajib di hindari:

1. Hanya Terpaku pada Satu Saham

Hanya terpaku pada satu saham sangatlah berbahaya karena membuat investor saham menjadi tidak rasional dalam menilai sahamnya. Saat seorang investor sudah jatuh cinta kepada sebuah saham, Ia pun cenderung mengabaikan hal buruk tentang saham favoritnya, hanya ingin mendengar hal baik saja (confirmation bias). Gunakanlah saham sebagai media atau alat yang dapat menuntun Anda kepada tujuan keuangan Anda, tetapi jangan terlalu terpaku padanya karena pada akhirnya saham tersebut tetap akan Anda lepas untuk memenuhi tujuan keuangan Anda.

2.Tidak Paham Sisi Fundamental

Fundamental perusahaan seharusnya menjadi analisis mendasar dalam mengambil keputusan untuk membeli sebuah saham. Sayangnya banyak investor lebih suka melihat tren sesaat dalam analisis teknikal. Hasrat ingin menghasilkan profit cepat di pasar modal, membuat investor saham cenderung mengabaikan fundamental perusahaan. Padahal laba rugi perusahaan yang menjadi pemicu harga saham sangat tergantung fundamental perusahaan. Anda dapat membayangkan risiko yang mengancam investor jika sisi fundamental diabaikan.

3. Mudah Putus Asa

Memiliki saham artinya memiliki sebagian kecil persentase dari sebuah bisnis. Investasi saham pun dapat dianalogikan dengan berbisnis. Anda pun harus siap dengan risiko yang ada, yaitu ketidakpastian. Artinya, Anda harus siap bukan hanya ketika mendapat keuntungan, tapi juga siap terhadap risiko kerugiannya. Pengusaha yang sukses pasti pernah mengalami jatuh bangun dalam menjalankan bisnisnya, demikian pula dengan investor saham. Ketika Anda sebagai investor saham pemula membuat kesalahan dalam investasi, jangan mudah putus asa dan meninggalkan bursa. Belajarlah dari kegagalan tersebut dan perbaiki cara Anda berinvestasi sehingga dapat menjadi investor cerdas bermental baja.

5. Takut Membeli Saham Saat Pasar Turun

Kondisi ekonomi bergerak secara siklus, terkadang di atas dan terkadang di bawah. Saat perekonomian bagus, bursa saham bergairah dan mengangkat harga saham naik (bullish). Investor pun lebih menyukai membeli saham saat pasar bullish. Sebaliknya, saat ekonomi memburuk, bursa saham akan lesu, dan investor akan pesimis. Hal ini pun akan memengaruhi harga saham, sehingga nilainya akan turun (bearish). Jika kita lihat dengan seksama, pasar yang bearish menawarkan kesempatan investasi untuk membeli saham bagus dengan harga murah.

8. Mudah Terbawa Situasi Panik

Panic selling adalah peristiwa yang terjadi karena para investor berpanik ria akan kejatuhan harga saham. Dalam fenomena panic selling, para investor ingin segera melepas sahamnya tanpa peduli harganya, karena takut harganya akan semakin jatuh. Tindakan ini dipicu oleh emosi dan ketakutan daripada analisis yang rasional. Hindarilah menjual saham karena terbawa kepanikan. Analisislah saham yang ingin Anda jual, apakah secara fundamental saham tersebut masih layak Anda pegang.


0 komentar:

Posting Komentar